Thursday, June 30, 2016

Ramadhan Part 1 (2013, Skripsi Saat Menjalani Kesibukan Bag. Jadwal)

waah.. sudah hampir di penghujung Ramadhan.....
Ini kali pertama bagiku menjalani masa-masa Ramadhan di Pontianak setelah 5 tahun menjalaninya di Gontor dengan segala aktifitas staf KMI yang ada, mulai dari rapat kenaikan kelas sampai yang terakhir rapat pembagian kelas.
Namun bagiku Ramadhan tahun 2013 dan 2015 merupakan Ramadhan yang paling berkesan. di tahun 2013 aku diberi tanggung jawab untuk menjadi bagian penyusun jadwal. Selama lebih dari sebulan, kami sebagai bagian penyusun jadwal dikarantina untuk menyelesaikan jadwal untuk kurang lebih 400 guru dengan 100 lebih kelas. penyusunan jadwal di bulan Ramadhan dimulai jam 08:30 hingga jam 12:00 kemudian lanjut lagi mulai jam 21:00 (selesai shalat terawih) sampai menjelang sahur.

Wednesday, June 29, 2016

Menuju Puncak Lawu Melalui Jalur Surga (Candi Cetho) Part 2

Singkat cerita, setelah sampai di kamar badanku menggigil kedinginan dan paginya aku terserang demam tinggi. Niat hati ingin membatalkan pendakian, namun setelah membaca sms -sms hasil rekrutmen dan motivasi- dari Asad yang menggebu, kuurungkan niat itu. Kutarik selimut dan meminta salah satu teman kamarku untuk membekam badanku.
Pada awalnya peminat pendakian ini berjumlah tujuh orang, namun H-1 pendakian jumlah yang tujuh ini menyusut hingga hanya tiga orang. Hampir putus asa dan membatalkan rencana pendakian, namun akhirnya jumlah itu bertambah hingga ke jumlah semula, mereka; Aku, Asadul Islam Al-Farouq, Iik Haiki, Muhammad Zarkasyi, Ma’adul Yaqien Makarateng, Ahmad Adi Nugroho, Ahmad Fahmy dan salah satu kakak kelas kami.


Menuju Puncak Lawu Melalui Jalur Surga (Candi Cetho) Part 1


Jalur candi Cheto kata mereka –kata para pendaki pendahulu kami-, jalur yang diyakini mampu mengekspose sisi lain dari Gunung Lawu, baik dari sisi keindahan alam yang memukau maupun sisi mistik dari jalur tersebut. Semua itu akan kami ceritakan dalam tulisan ini.
Tak pernah terbayang di benakku untuk dapat mengekplor salah satu bukti kebesaranNya,  mendaki gunung ciptaNya yang menyimpan sejuta rahasia keindahan alam semesta.
Berawal saat salah satu teman kuliah ku yang bernama Asadul Islam Al-Farouq berasal dari Bojonegoro berkisah mengenai pengalaman-pengalamannya saat mendaki di beberapa gunung yang ada di pulau jawa sembari memperlihatkan beberapa foto yang ada di HPnya, dengan sangat antusias aku mendengarkan seluruh cerita-ceritanya sesekali menimpalinya dengan beberapa pertanyaan bukti bahwa aku begitu hanyut mendengar kisahnya, dengan lebih antusias ia menjawab semua pertanyaan tersebut hingga pada akhirnya kuberanikan diriku untuk berkata.

Tuesday, June 28, 2016

Jangan paksa kami membenarkan berita salah anda!

"Dipaksa membenarkan berita yang salah"
"dipaksa menikmati sesuatu yang tidak nikmat"
ini yang tengah saya rasakan. saya dipaksa untuk membenarkan berita yang salah, atau boleh jadi anda juga merasakan hal yang serupa? namun bersyukurlah, jika anda masih bisa menyadari paksaan itu, berarti akal, nalar dan pikiran anda masih bisa diluruskan, masih ada kesempatan untuk mendapat berita serupa tapi dengan prespektif yang berbeda.

Benar saja tidak cukup, harus baik!

Benar saja tidak cukup, harus baik! Ungkap beliau di setiap kesempatan. Pada awalnya ungkapan ini saya anggap biasa saja, tapi semakin sering beliau mengungkapkan itu, saya semakin paham kemana arah ungkapan tersebut. Itulah manfaat dari "tak kandani peng sewu"
Baik memiliki posisi yg lebih tinggi dari benar. Dengan kata lain nyatakan kebenaran dulu baru setelah itu berfikir baik atau tidaknya!

Ta'al!!


"gimana jadi nggak?" teriakku ke arah teman dekat yang hanya beberapa meter. sebelumnya aku tak pernah menyangka jika tiga kata ini akan membuatku sangat menyesal.
"ta'al!" dari kejauhan aku mendengar suara serak yang tak asing di telingaku. dengan lemas, aku mendatangi sumber suara itu. sebelum diminta kuserahkan langsung papan nama yang menempel di jas. tak perlu interogasi panjang, ustadz pembimbing bahasa "LAC" langsung menyuruhku untuk datang ke kantor.